Total Tayangan Halaman

Kamis, 05 Januari 2012

"This is it, Farah Queen is in my kitchen"


Pada suatu pagi buta, seorang lelaki terbangun dari tidurnya. Terbangun karena mencium aroma wangi masakan yang luar biasa menggugah selera. Perut yang semalaman di ajak tidur sontak berubah menjadi lapar, tidak sabar ingin segera mencari asal sumber wewangian tersebut.  Dia langsung beranjak dari tidurnya, berjalan dengan sedikit tergopoh-gopoh, dengan rasa kantuk yang masih terasa. Dengan mata yang masih sedikit menutup. Tangannya sibuk mengucek2 mata, memastikan matanya sudah bisa melihat dengan jelas. sambil sesekali mengelap air liur yang hampir jatuh keluar dari mulutnya.
Akhirnya dia menemukan dari mana wewangian itu berasal. Di sana, di dapur rumahnya. Tapi sepertinya dia tidak sendirian, ada seseorang di sana. Seseorang yang sepertinya bukan istri saya. “horee … itu kayanya bukan istri saya” dia berkata dalam hati. “lalu siapakah dia”?
“apakah ini dapur rumah ku?” dia berkata lagi dalam hati sambil memastikan bahwa sosok yang sedang berdiri di depan nya adalah sosok nyata. Iya, sosok nyata yang sayangnya… ahhh beruntungnya bukan sang istri.
Di depannya berdiri seorang perempuan cantik, berperawakan bagai seorang model. Tubuh langsing, semampai, di balut gaya yang sangat modis. Dengan rambut panjang yang tergerai, dengan warna rambut eksotis sedikit kecoklatan. “hah, ini pasti bidadari dari luar negri, selendangnya ketinggalan di rumah gue jangan2” … “jangan2 selendangnya di pake si awie ke pasar” . Karena belakangan sang istri doyan banget ngumpulin selendang dan pashmina. .

Foto Farah Queen untuk iklan Tupperware
Wadoh cantik banget mba satu ini, kebayang apa reaksi yang punya dapur kalau dia tahu2 ada doi si sono

Kembali ke perempuan di dapur tadi,dia memakai baju yang sangat pas sekali di badannya. Dan … dan itu…kerah bajunya. Iya, kerah bajunya yang rendah, hanya berjarak beberapa inchi saja dari harta kekayaan yang di miliki seorang perempuan. “hadoh, wie napa lo jadi begini” dia berbicara sendiri dalam hati. “  sambil memastikan bahwa perempuan cantik di depannya ini memang benar2 bukan sang istri. Sepertinya perempuan itu sudah menunggu kedatangnya dari tadi.
Lalu perempuan itu pun datang menghampiri, berjalan perlahan dengan   paras cantiknya dan bibir penuhnya mengeluarkan senyum mengembang menggoda. Senyum luar biasa bak seorang super model dan lenggak lenggok tubuhnya terlihat sangat sexi. “Tapi qo kayanya kenal yach, sangat familiar gitu “ dia bergumam dalam hati.
Seperti seorang juru masak terkenal yang biasa di lihat nya di televisi.  Kemudian perempuan itu membuka mulutnya, dia mengeluarkan suaranya. Suara agak serak2 basah-banjir yang terdengar seperti nyanyian surga. Matanya, iya matanya mengerling sambil berkata “ This is it, cappuccino mixed kuah kari ala chef Farah queen”. Hah… Farah queen… “are you the famous chef : Farah queen?”. Secara mendadak, dia menyesuaikan diri, berbicara menggunakan bahasa inggris yang kental. Lebih tepatnya. Bahasa inggris ke Indonesia-an yang kental
“ OMG, what are you doing in my kitchen Farah? “. Tapi kenapa suara perempuan cantik itu hilang secara perlahan-lahan, sosoknya pun mulai terlihat blur. “what? I don’t understand… what, could you say it once again?”. “pardon me Farah, could you repeat once again”.. dia berteriak-teriak mencoba mencari sesosok cantik, yang baru beberapa menit terlihat berdiri di dapur rumahnya.

Sampai akhirnya suara sang perempuan cantik itu benar-benar hilang dari dapur. Yang ada adalah suara perempuan lain, iya… perempuan lain dengan  suara teriakan  terdengar sangat familiar… teriakan ala Ann Wilson vocalist Heart ketika sedang menyanyikan lagu “Alone”. Teriakan menggelegar… teriakan keras, tapi tidak semerdu suara Ann Wilson. Tapi suara yang sama nge-rocknya… penuh emosi Rock!
“Hei…hubby…hei hubby???… lihat apa kamu?”.. “hei, bangun…bangun”. “mimpi yach bby?... mimpi naon atuh meuni lelempangan kitu? “. “ ti kamar langsung ka dapur, nyubuh heula atuh bby?”
“Beuh… si hubby, kalakah bengong?, geus hudang atuh. Geura mandi, kaditu”. “ diguyur ku cai geura ambeuh seger..”.  Sang istri mencoba membangunkan suami yang terlihat masih menutup mata, tapi sudah berjalan-jalan bak seorang Vampire di film-film keluaran Hongkong. Untung saja, tangannya tidak ikut di rentangkan ke di depan dada, seperti vampire betulan.

Sang suami kemudian berlalu dari dapur, sambil menghela nafas dalam. “ oh farah… ternyata ini hanya mimpi, sejak kapan Farah queen fasih berbahasa sunda begitu”, yang ada itu mah Parah Kwin, secara kita orang jawa barat terbiasa melafalkan huruf "f" menjadi "ep". seperti kalimat tanya ini : "ujang, ujang teh bade ngaleuet panta atawa seprit??"

Penulis berkata :  iya, kalau seandainya nyata… benar2 nyata. Memang para lelaki mau minum cappuccino mixed kuah kari? ? ? 

Bedanya antara sang suami dan istri, kalau nemuin Farah queen di dapur adalah. 
Kalau Suami : akan berharap ini adalah sebuah kenyataan, dia akan mengajak farah queen ngobrol. Kemudian menemaninya masak. Setelah selesai masak, dia akan berusaha menghabiskan masakan tsb dengan manis. Seperti seorang anak laki2 yang di janjikan akan di belikan sebuah mobil2an remote control. Jika dia berhasil menghabiskan makanannya. Nggak pilih2 menu, duduk dengan manis dan tertib di meja makan.   Berharap kemudian bisa saling bertukar nomor telp, pin bb, follow twitter…
Kalau Istri : pertama ini berlaku bagi istri yang hobby memasak dia akan mengeluarkan semua pertanyaan tentang masakan, mencatat resep dan tehnik memasak yang penting. Mencari tips ini dan itu, mencoba membangun jaringan siapa tahu suatu saat nanti farah queen butuh asisten #ngarep
Untuk istri yang nggak hobby masak, dia akan masuk kamar. Ganti baju kemudian berdandan becantik2nya. Mencari kamera digital atau handycam. Trus mulai deh foto2 ala foto model. Lumayan buat up-load ke FB… ho ho ho

Note : Cerita ini adalah fiksi, murni hasil khayalan si penulis. Terinspirasi dari topic chatting siang ini bersama seorang teman. Topik masak-memasak sampai chef terkenal.



Rabu, 04 Januari 2012

“Saya nggak mau di jajah lagi sama Belanda”



Semenjak menikah dengan si dia, ada hal yang aneh bin ajaib yang di lakukan dengan makanan yang akan si doi masukan ke mulutnya. Doi biasa menambahkan extra lada hitam, lada putih, extra sambal dan lainnya. Padahal  setiap hidangan saya masak menggunakan bahan terbaik, bumbu terbaik  dan cita rasa terbaik, pake di gram2in segala bumbunya.  Apalagi yang kurang??? 

Sedari kecil saya sudah biasa memasak, mencoba membuat inovasi masakan kemudian meminta orang lain mencobanya.Kalau enak itu namanya rejeki mereka, kalau tidak? yach namanya juga eksperimen selalu ada kemungkinan 50 % untuk gagal.

Anehnya, saya qo merasa si doi punya hubungan yang sangat dalam dan istimewa  dengan makanan yang memasakanya menggunakan cabe dan berbagai macam rempah-rempah. Seperti contohnya, ketika saya memasak sop apapun (ayam, sapi, sosis, buntut atau apapun ‘ you named it”). Dia selalu menambahkan extra lada putih ke atas mangkuk sop miliknya.  Apalagi kalau saya membuatkan indomie+telur+lada putih+lada hitam jadi ‘InterlaH’ indomie telu ladah … hah … hah … kepedesan.

“hei, hubby kenapa kamu suka sekali sama rempah2????”



Akhirnya si doi pun menceritakan awal mula kecintaan dia pada rempah-rempah. Semua berawal saat dia  berumur 9thn-an. Ketika dia mengetahui kenyataan bahwa kita (baca : Negara ini), di jajah selama 3,5 abad oleh Belanda. kenapa tuh Belanda betah banget ngejajah kita? , lalu muncullah pertanyaan semacam itu dibenak si doi kecil. Setelah mendapatkan penjelasan dari sang guru dan buku-buku sejarah untuk Sekolah Dasar. Dia mengetahui bahwa, salah satu alasan Belanda menjajah kita  adalah untuk “rempah-rempah”.
Bisa saya bayangkan kekecewaan dalam benak si dia, anak berumur 9thn  yang mengetahui ratusan tahun negaranya di jajah hanya untuk sebuah komoditas yang bernilai tinggi ‘Rempah-rempah’.  Pasti dalam kepalanya berkecamuk kebingungan campur kekecewaan. Pertanyaan “kenapa belanda lama banget ngejajahnya? Udah berapa milyar ton rempah yang berhasil di jual dia? Kalau di hitung dengan gaya pedagang pasar induk, sudah berapa keuntungan kita (baca: Negara ini ) ?”

Maka dari semenjak saat itu dia bertekad untuk menghargai jasa para nenek moyang yang telah mengorbankan harta, tenaga dan nyawa mereka demi menanam rempah. Dia putuskan untuk mengkonsumsi rempah-rempah lebih banyak, dalam  kondisi apapun di makan dengan apapun. “Apapun makanannya, bumbunya rempah”. Makan gado-gado di tambah taburan lada hitam, makan asinan di campur bumbu kari, makan kue talam di colek bumbu rendang.

“Belanda ajah susah-susah ngejajah kita buat rempah-rempah, makanya kita harus mengkonsumsi rempah sebaik mungkin. Jangan sampai kita di jajah lagi karena rempah.” Si doi menjawab dengan sederhana.

Sungguh perbuatan mulia yang aneh bin ajaib.

I'm Waiting for the Rain to stop

This is what I like to do, when the rain is fall
just felling lonely at home, or suddenly feel the romantic atmosphere because of the rain 
 I love to sing and playing guitar even though I only played a few chord 




or when I felt "mati gaya", dunno what to do
I just do this







I'm wearing : Sleeveless coat and skinny jeans from Giordano
Veil and t-shirt are Un-branded

Happy Brithday My Black Magic Husband

Hei hubby... "Selamat Ulang tahun, ya". Doa saya untuk mu, semoga Dirimu selalu di berikan kesehatan dan berada dalam lindungan-NYA. Di berikan kelancaran dalam setiap hal yang kamu lakukan da cita2kan. Di berikan kebahagiaan dalam setiap langkah. Yang terpenting di jadikan seorang Muslim yang lebih bertaqwa dan ber-iman hanya Kepada dan Kerena ALLAH semata. Di jadikan suami yang amanah, yang bisa menjadi pemimpin dan tauladan yang baik buat kami, istri dan anak2mu kelak.

Dan masih banyak lagi hal baik yang saya doakan buat kamu ... jodoh yang ALLAH kirimkan buat ku.
Ya' kamu si hitam yang selalu mengganggu ku dengan sulap2 alay ala street magic karbitan. Banyolan2 yang kadang berlebihan xixixi ... dan segudang kebaikan yang selalu siap kamu lakukan buat saya. Si istri berbadan kecil ini.



PS : Seandainya kamu membaca ini (walaupun itu sepertinya adalah hal yang mustahil he he he ). Mari kita menyayangi dan mencintai sampai tua dan ajal menjemput kita. Dan tetaplah menjadi pribadi yang rendah hati, tetap berusaha berbuat banyak dan membuat kontribusi positif untuk hidup ini.

Happy Nu' Year

Happy Nu' Year, friends
This is what we eat and do at new year eve
We celebrate new year with our big family,so much food, sharing story and sharing love

Because "Family" is the most valuable things that we have in our life




Wish this year we will have a better life, better opportunity and be a better person
Amien